Selasa, 06 April 2010

BAPAK KOST YANG KOK LUPA SAMA SAYA

Hari ini saya lihat lagi mantan bapak kost saya itu. Duduk dia dengan tua dan seorang kakek penjaga kompleks. Pakai baju putih beliau, habis menunaikan apa itu yang bikin dia kiranya bisa masuk surga.

Dia lihat karimun saya yang merah marun berjalan di depannya. Lihat juga ke dalam kaca mobil saya. Sekedar lihat apa dan siapa isinya. Karna toh dia tak akan ingat.

Saya lempari senyum yangmana lemparan itu tidak akan menyakitinya. Senyum. Yang lebar. Supaya penglihatannya yang sudah mulai terbawa usia itu, bisa lihat gigi saya. Supaya dia sadar. Oh, itu, yang putih itu gigi. Oh, itu, itu artinya sebuah senyuman yang berubah cengiran.

Dia balas senyum saya dengan lemparan yang sama. Oh, saya mengenal beliau. Tapi mungkin saya sudah pergi tanpa permisi dari ingatannya yang tua.

Beliau tersenyum, tersenyum yang mungkin cukup untuk kamu yang asing, yang coba ramah terhadapnya. Ini senyum untukmu, wahai bapak… Hiduplah dengan kenangan-kenangan yang hilang di pikiranmu dan janganlah bersedih. Kenangan-kenangan itu ada di pikiran saya dan orang-orang yang pernah mampir di hidupmu. Kenangan itu ada pada kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar