Jumat, 30 Januari 2009

5 negro di negri indonesia

"No..No!" saya ucapkan sambil geleng2. bukan. bukan ajojing. saya geleng kepala, geleng tangan. dengar2 begitulah cara kaum kita menolak.

Dia itu. betul, yang itu. tadi colek tangan saya pakai telunjuknya. dia bicara inggris sambil melaju. apa? apa kamu bilang? saya tidak mengerti dan bersyukur saya tidak mau mengerti. pokoknya saya geleng2.

dia berdua dengan sesamanya. Ampun. dari tadi temannya itu liat2 saya. saya tau, mungkin saya ini mempesona. meski ada jerawat tumbuh di pipi kanan saya. meski saya gak perlu pakai susuk berlian supaya terlihat menarik.

saya sendiri gak pernah merasa cantik. cantik, sampai saya harus kasi tau orang2 tentang betapa mempesonanya saya meski sedang berjerawat. cantik, sampai saya musti pamer kalau tadi ada bule-tidak-putih yang mencolek saya.

toh, saya tidak bangga dicolek laki2 yang bukan pacar saya. meski pacar saya juga tidak putih. dan terima kasih Tuhan, dia juga bukan bule.

kemarin dulu, yang artinya kemarin,kemarin,kemarin,kemarin, ada juga 2 orang bule-tidak-putih yang dari jauh liat2 saya. aih, apa sih mas?

lalu... tentu saja saya musti melewati mereka. bukan, bukan. bukan sengaja. suer deh... saya memang harus ke arah mereka.

"Wow, you sexy.." Kata salah satunya sambil merentang tangan.
waduh? saya mengerutkan alis & memiringkan bibir. apa-apaan.

Lusa dulu, yang artinya lusa,lusa,lusa,lusa, seorang bule yang berwarna sama berdiri anteng nunggu giliran masuk lift. saya datang. bukan. bukan mendatanginya. tapi datang. iya, datang. tidak sendiri. dengan shalita, teman saya. saya & dia ada perlu. bukan. bukan ada perlu sama bule itu. kami berdua ada perlu sama lift. mau ditumpangi.

Tungg! lift berbunyi & mangap. minta disesaki. sialnya saat ini cuma ada saya, shalita & bule. jadi gak perlu nempel2. saya, shalita dan bule masuk.

saya diam. liat lantai, liat LCD. shalita juga diam. saya gak mau tau dia liat apa.

"Do You Live Here?"
Hah? bule itu lihat saya. ajak saya bicara. oh mungkin dia nyasar. mau tanya jalan sama saya. dikiranya saya ini satpam, mungkin.

"No, I'm just practicing for my teater."
Halah. bicara macam apa itu. yah, itulah. kan dia bisa maklum. lidah ibu saya beda dengan ibunya.

Tungg! lift mangap. saya yang pencet dia tadi. saya mau keluar di lantai 2 ini.

"can you give me your phone number?"
Hah? kaki saya sudah melangkah. tapi ibarat nonton DVD, saya pause. siapa itu? siapa yang pencet remote-nya?

"No.. Eh.."
Lah. Saya bingung. apa-apaan. kenapa mau nomer saya? kalo nyasar, jangan telpon saya dong. nanti saya report.





*bukan bermaksud rasis. tapi saya bingung jelasinnya kalo gak begitu.

Misteri alhamdulillah bukan WTC Mangga Dua

Q33 NY

Yaya… saya ini penakut. Saya terima pesan offline dari teman saya. Katanya coba ketik Q33 NY di Microsoft word, trus diperbesar sampe 48pt. Selesai itu, ganti font-nya jadi Wingdings.
Awalnya saya merasa ketakutan setengah gila. Judulnya misteri terorisme di WTC itu. Saya bingung tapi nanggung. Pengen tau. Akhirnya saya telpon teman saya yang siapa lagi dan bukan siapa, Karina. Iya. Itu saya coba telpon dia. Saya suruh dia ikuti instruksi saya.
Deg-degan saya menunggu hasilnya. Saya Cuma takut yang keluar nanti bukan pemandangan yang enak dilihat. Seperti hantu-hantuan misalnya.
Tapi kata dia, ada gambar pesawat, gedung, lambang orang meninggal dan lambing apa itu. Aliran sesat kalau tidak salah. Kalau salah, saya benar-benar minta maaf. Atas nama Allah, eh jangan ding, ini kan kesalahan saya masa saya bawa-bawa Allah. Yaa, atas nama teman saya si Karina aja deh. Saya minta maaf sekali, begitu. Anggap saja perjalanan TK sampai kuliah ini hanyalah halusinasi yang menyebabkan saya seperti orang yang kurang berpendidikan, begitu.
Setelah saya tau, yang keluar Cuma itu, saya langsung buka Microsoft Word. Langsung liat dengan biji mata saya sendiri mengenai kebenarannya. Oh, Bill Gates. Apa yang kau lakukan sampai buah karyamu ini mengandung misteri?
Wingdings itu fungsinya apa?

Angin Dalam Diam

Saya kentut tak bersuara barusan. saya cuma senyum-senyum tidak memperingatkan orang-orang yang ada di dalam mobil. nanti sajalah. kalau memang kentut saya bau, baru saya mengaku.