Senin, 16 November 2009

SEMU ITU KAMU. SEMUA ITU KAMU.

SEMU ITU KAMU. SEMUA ITU KAMU. September 28, 2009 15:11

Kemarin saya menangis, kamu yang ada di telpon genggam saya, mendengarkan airmata saya jatuh.

Kemarin saya marah, kamu yang ada di telpon genggam saya, menyiram air untuk api saya berhenti berkobar.

Kemarin saya ingin ditemani tidur, kamu yang ada di telpon genggam saya, menemani dalam diam hanya untuk mengusir sepi.

Kemarin saya ingin ngobrol, kamu yang ada di telpon genggam saya, cerita tentang dunia kamu dan dunia saya.

Kemarin saya sedih, kamu yang ada di telpon genggam saya, melemparkan tawamu lewat gelombang.

Hari ini saya ingat kamu, kamu yang ada di telpon genggam saya.

Compang camping kuacak-acak otakku

“Compang camping kuacak-acak otakku, kamu tetep aja ga ada. Sembunyi dimana sih?”

Bagai terbakar bulu hidung,bau sangit, saya mencari HP di sekujur tas saya, namun tak kunjung dia menyahut dalam pikiran saya untuk kasi ingat bahwa saya lupa bawa dia pergi.

Memang Cuma sepersepuluh jalan yang baru saya lewati setelah antar barang untuk kembali diantar oleh kilat, tapi itu lumayan. Lumayan dalam ukuran Depok-Jakarta. Sepersepuluh jalan tidaklah sedikit. Membuat saya baru sampai di rumah untuk jemput hape, pada pukul 13:40. Dan kuliah mulai pada muka jam 15:00.

Itu hanyalah 80 menit, waktu perjalanan yang saya miliki untuk sampai di London—London School of PR Jakarta. Sedangkan perjalanan yang saya butuhkan dengan membawa ngebut mobil saya secara membara, adalah 120 menit. Akan tiba saya di kampus pada pukul 15:40 dan kuliah berakhir pada 16:30.

Maaf bu Dosen, hidup ini memang begitu. Muridmu ini hanya tak ingin kau anggap malas karena datang telat. Lebih baik tak datang dan bilang diri ini dirundung sakit ringan, yang akan berat jadinya jika dipaksakan berangkat ke kampus. Jadi kau anggap saya ini penyakitan dan malah kasihan dan malah bantu saya dalam belajar dan malah beri saya perhatianmu yang sedikit itu.

SO LET ALL THIS GO...

When it comes,
know that love is forbidden,
I think it's time to let go.

But the more I want to go,
the more I continue to remember.
How long I'll keep this up?

It’s time to face the reality.
All should’ve lost no residual.

I have chosen.
And when it was, I was ready with all the risks that I should bear.
Including to forget this

I hope,
though I should not love you,
I can still take care of you in my heart.

So that no one hurt.
Not you, me or him.

We all have to be happy...
So let all this go...

Surat Untuk-Mu.

ALLAH, hari ini telah 4.40 WIB. Kau panggil aku berkali-kali lewat adzan untuk menyolatkan subuh. Hatiku tergerak, mencari mukena dan sajadah. Namun tak kutemukan.

Aku diam dan bingung. Bolehkah aku tidak memakainya? Haruskah kulanjutkan niatku untuk-Mu?

“Lebih baik sholat daripada engkau tidur” ucap Adzan.
Kucari akar saat rotan tak berguna.

Kutemukan sarung, jaket, pashmina, dan sprei. Kukenakan sarung dan jaket untuk menutupi tubuhku. Kulilitkan pashmina menutupi rambutku dan kulebarkan sprei sebagai alas sholatku.

Ya Allah, terimalah niat dan sholatku juga hatiku untuk-Mu.

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh…



With Luv, M.

Indahnya Allah, anehnya saya..

Yaah, semoga ini bukan dianggap curhat. Karma saya Cuma dapet ilham dari Tuhan saya Yang Maha Esa dan menerjemahkannya lewat bahasa saya yang amburadul

Ternyata saya diperhatikan-Nya. Diperhatikan dan diberi inspirasi untuk tulis dalam bentuk kata. Saya rasa ini baik. Ini gak jahat. Karma pikiran saya yang baik-baik milik-Nya. Yang jahat mirip setan, tapi itu masih saya.

Kata dosen saya, Allah mencintai keindahan karena Beliau Maha Indah. Itu kenapa Al-Quran diturunkan di Arab dengan bahasa puitis tingkat tinggi.

Tapi saya senyum. Semoga Allah suka inspirasi-Nya saya buat begini. Toh ini di Indonesia. Dan ini bukan tentang nabi-nabian. Juga bukan Al-Quran. Serta bukan dari bahasa Arab.
Jadi itu saya pikir oke. Okelah Allah, ternyata selain cinta keindahan, Engkau juga cinta keanehan seperti diri saya ini yang bawa-bawa nama-Mu di dalamnya.

Ya Allah, ini tanda cinta, supaya Engkau terkenal, dikenal dan makin dikenal sebagai Tuhan Yang Terkenal.

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh…
Apa kabarmu, aku baik-baik saja.

With Luv, M.

KELUARGA CUMICUMI 8

KELUARGA LOLIGINIDAE

CUMICUMI SORA

Ini band. Band yang mengaliri laut dengan tinta berjenis pop. Haha. Mereka berlagu. Di laut cumicumi menyebarkan hitam tinta, berharap didengar oleh masyarakat cumicumi.

Saya, si cumicumi lucu, pernah beberapa kali melihat mereka menyebar tinta. Rasa senang saya mungkin berlebih. Mengingat saya pingin nangis tiap liat mereka manggung. Ikut kentut-kentut bila sedang gugup.

Yang bergitar itu, pacar saya, si Cumicumi Bergitar. Yang berdiri paling depan bersama moncong mic, adalah si Cumicumi Kepala Besar. Yang coklat itu, yang membawa gitar bersenar empat, adalah dia si Cumicumi Bakar. Yang juga bersenar enam seperti pacar saya, seekor cumicumi bertinta jazz, bernama Cumicumi Masalos. Tukang pukul yang duduk diantara bulatan bulatan besi di belakang sana, adalah Cumicumi Guplek Gub.

Saya, sama dengan harapan ‘Cinta Sejati’ cumicumi Thesora lainnya, tidak pernah kebagian sabar untuk menunggu melihat mereka mampir di Tipi cumicumi supaya merasakan apa itu yang dirasakan The Dance cumicumi Company. Hehe.. *mojrot tinta.

KELUARGA CUMICUMI 7

KELUARGA LOLIGINIDAE

CUMICUMI LUCU

Saya, iya saya ini, cumicumi lucu. Kenapa baru kepikiran narsis sekarang ya? Hehe. Saya cumicumi yang terdampar di pulau kata-kata. Bertahan hidup untuk diri sendiri dengan menyambung satu persatu kata-kata itu, membentuk kekuatan cumicumi.

Ya, saya yang bikin kalian, wahai cumicumiers! Kita bersatu disini, mengalahkan cabinet SBY. Hehe. Stop cengiranmu, mari keluarkan tinta. Warnai dunia dengan tinta hitam, agar warna indah lainnya tertutupi. Terbang dan menarilah. Menari cumicumi.

Ini pulau kata-kata. Pulaunya cumicumi. Janganlah marah bila saya ekspos diri cumicumi kalian berlebihan. Temani saya di pulau ini. Saya tidak ingin sendirian.

KELUARGA CUMICUMI 6

KELUARGA LOLIGINIDAE

CUMICUMI LUCU SRUNTUL
Agak berat memang menambahkan nama sendiri untuk nama orang lain. Saya ini cumicumi lucu. Teman saya yang satu ini, memiliki nama yang sama dengan saya. Apalah kuasa, saya beri nama saya untuknya. Dengan syarat, nama lain di belakangnya.

Ini dia cumicumi lucu sruntul. Nama cumicumi terpanjang yang pernah saya terbitkan di dunia cumicumi. Saya, cumicumi lucu sruntul, dan cumicumi lambert adalah teman satu kelas cumicumi. Apa ya yang bisa saya bagi tentang cumicumi lucu sruntul?

Cumicumi lucu sruntul, kuatlah engkau seperti cumicumi betina lainnya. Masuk kampuslah engkau, jangan cuti sakit lagi. Mungkin sambil makan kue pia cumicumi, kamu mengutuk saya. Mengutuk saya ini yang sehat tapi tetap jarang masuk kampus. Maklumilah, teman. Karena saya tidak hanya berteman dengan kalian. Saya juga teman baik sebentuk rasa yang bernama malas. Hehe.

KELUARGA CUMICUMI 5

KELUARGA LOLIGINIDAE

CUMICUMI LAMBERT

Sebenarnya saya, si cumicumi lucu, tak bersedia sepenuh hati menobatkan nama cumicumi lambert ini padanya. Namun apalah daya cumicumi. Cumicumi Lambert adalah teman sekelas saya di kelas Performing cumicumi Art.

Cumicumi lambert adalah seorang lady cumicumi rocker, dia mencintai tempat-tempat karaoke. Membayar lebih untuk berteriak “Are you ready to rooockk??!!!” begitu terus sampai mati.

Cumicumi lambert, saya tau kamu penggemar cumicumi Adam lambert dan lagu-lagu lain yang nge-rock seperti jiwamu. Tapi bisakah kamu berhenti berteriak-teriak di kelas, mengenalkan teman-teman cumicumi yang lain tentang lagu-lagu mereka? Nanti saja. Nanti saya akan menemanimu. Kita akan bernyanyi di kelas, nyanyi lagu “Satu Jam Saja”

KELUARGA CUMICUMI 4

KELUARGA LOLIGINIDAE

CUMICUMI CONGEG

Cumicumi congeg terdiri dari 2 anak cumicumi dan 1 suami cumicumi. Dimana dia sekarang? Saya, si cumicumi lucu pun tak tau. Cumicumi congeg meliburkan diri bersama cuti satu semesternya. Merawat anak cumicumi yang baru lahir.

Saya dan cumicumi congeg adalah 2 cumicumi sejoli yang doyan berpartisipasi meramaikan toko buku khusus di bagian stationery. Membeli stationery dalam jumlah banyak dan dalam kebutuhan yang sedikit, hanya untuk memuaskan hasrat belanja. Khilaf ala cumicumi.

Kangen saya padanya. Lebih kental daripada kangen band. Saya suka melingkarkan 8 lengan dan 2 tentakel saya ke badannya. Membuat dia sesak napas dan kentut tinta. Tapi saya yakin dia suka itu.

KELUARGA CUMICUMI 3

KELUARGA LOLIGINIDAE

CUMICUMI BERGITAR

Saya, si cumicumi lucu, boleh terus pamer, cumicumi ini milik saya. Februari 2006 adalah bulan pertama kami bertemu, itu seingatan otak cumicumi saya. Tapi cumicumi bergitar ini percaya, jauh sebelum bulan februari itu tiba, dia pernah melihat saya.

Mungkin juga jauh sebelum kepercayaannya itu, saya pernah bertemu dia. Tapi mungkin ketika itu saya masih 4 SCD (Sekolah cumicumi Dasar), dan dia baru masuk kuliah. Entah. Cumicumi bergitar telah lebih dulu mencoba rasanya hidup di bumi cumicumi 9 tahun lamanya sampai saya menyusul.

Tapi biarlah. Dia pernah membawa gitar, memetik senar menjadi nada, sambil bilang I love you. Dia pernah membawa mama cumicumi ke rumah saya, untuk menyelipkan cincin cumicumi di tentakel saya.
“Ini cincin cumicumi, sayang. Bukti cintaku padamu.”

KELUARGA CUMICUMI 2

KELUARGA LOLIGINIDAE

CUMICUMI PUITIS

Kalau kamu bukan alumni SMAK Santo cumicumi Yoseph, maka jangan salahkan saya ini, si cumicumi lucu, kalau kamu akhirnya tidak pernah berbagi kenangan dengan Pembina saya, Cumicumi Puitis.

Itu dulu dimulai dari tahun 2004 cumicumi Masehi. Cumicumi ini hadir lewat gelarnya sebagai Pembina teater la cumicumi jose. Dimana kala itu saya habiskan masa-masa muda saya melebarkan tentakel di dunia teater, menjadikan saya gila puisi, gila sastra.

Cumicumi puitis yang bikin hasrat seni saya menggelora. Seni menulis, seni tarik suara, sampai air seni.

Seni adalah hidup cumicumi puitis. Seni menempel di tiap-tiap tentakelnya. Menjadi bagian yang lebih pekat dari hitamnya tinta cumicumi.

KELUARGA CUMICUMI 1

KELUARGA LOLIGINIDAE

CUMICUMI GIMBAL

Kalian tau itu cumicumi gimbal? Itu cumicumi lokal yg saya kenal. Itu cumicumi yang berenang-renang di daerah cumicumi Depok, dan belajar berenang di universitas cumicumi pancasila. Itu cumicumi gimbal yang dulu di masa mudanya adalah cumicumi emo.

Jenis cumicumi jantan yang banyak punya mata uang dolar cumicumi amerika serikat. Mata uang yang berbentuk maya dan tersimpan rapi di dalam aplikasi texas hold’em cumicumi poker.

Cumicumi ini ajak saya, si cumicumi lucu, untuk berpose ria demi meramaikan karya di Negara cumicumi Indonesia. Cumicumi jantan, hey, bawa kameramu, mari kita bergaya.

I can't go to the left, neither do to the right

may be you ever hang your dream
in front of mine

may be by the time you through this
you realize this isn't going anywhere
Then you left me
I was just ready to face this

But i dunno if I'm ready
to see another color fill your life

Do you really leave me?
Sometimes i can't believe, I can't take it

What will u do if u are me?


I can't go to the left, neither do to the right

THE YELLOW-RED SIGN

I drove my car
went to the right
got the yellow-red sign

i turned off the phone
after i stopped by.

it's a yellow-red sign
i knew u are inside
i hope i could see u

but then i burn my hope
together when my phone's dead

i placed my hand over the wheel
and the tire was rolled again

it's u, it's u
the name i should yelled
it's u, it's u
with your smell--your smell like a sweet corn

it's u, it's u
your laugh was bright like a traffic light
it's u, it's u
your cheek's as soft as a jellyfish

Yea, I know by the second I saw you
it's u!

this lyric is for you
but there will be no music no instrument
haha.
I'm just a new girl with a new love fallen

"wo-o-kamu-ketauan" ku menangis darah

waktu itu saya merasa anjing peliharaan saya sudah enyah. Saya sedih. Saya menyesal karna saya lihat dia terakhir kali, ketika saya lambai tangan ke dia, kasih tanda saya mau pergi, sebelum saya tutup pintu. itu dia disana melihat saya, tumben dia diam.

malam itu, saya menangisi dia. kangen belai dia ketika saya hendak tidur. saya terus berurai airmata sampai kehabisan daya. saya tidur tak sengaja.

pagi esok. saya berkaca. bersiap mental untuk berpandangan dengan cermin. berharap mata saya gak bengkak bengkak amat.

saya berdiri di depan cermin. melotot. kaget. airmata yang kering karena terangin-angini di pipi berwarna cokelat seperti darah. kenapa mata? mata bilang, tidak tau. mata nyanyi, "wo-o kamu ketauan..."

saya tanya ibu, ibu juga bingung. iya ya, katanya. dituduhnya saya pakai eyeliner. duh, biung, eyeliner saya item dan kemarin nihil mendekor mata saya.

apa ya, itu? ibu dan saya tambah bingung. tapi coba tidak ambil pusing. meski saya penasaran apa yang mengalir kemarin malam.



OMONG-OMONG, anjing kesayangan saya yang paranoid terhadap petir itu, akhirnya tertemukan oleh kakak yang murni dikandung ibu saya, dari dalam kap mobil Xenia milik kakak saya yang lainnya.
Ampuun, anjingku... saya tidak pernah tau obsesimu menjadi ahli mesin. maafkan saya yang gagal merawatmu.